1. Sang Penari
Film garapan sutradara Ifa Isfansyah ini menggambarkan kondisi sosial-politik Indonesia di era 1965. Sebagai film yang mengandung unsur sejarah, 'Sang Penari' mengalir dalam gambar-gambar muram yang indah dan enak diikuti. Kisah cinta antara Srintil (Prisia Nasution) si Ronggeng Dukuh Paruk dengan pemuda kampung, Rasus (Oka Antara) pun tak sekedar jadi bumbu pemanis, melainkan menyatu dengan alur sebagai salah satu perspektif.
Film yang diadaptasi dari novel trilogi karya Ahmad Tohari itu berhasil memenangkan Piala Citra Festival Film Indonesia 2011 untuk kategori Film Terbaik. Sekaligus, mengantarkan Prisia meraih piala Aktris Terbaik.
2. The Perfect House
Film yang mampu menghadirkan ketegangan tak melulu harus menampilkan sosok hantu berupa pocong atau kuntilanak. 'The Perfect House' garapan sutradara Affandi Abdul Rahman akan membuat degup jantung Anda berdetak lebih cepat lewat cerita dan karakter-karakter yang misterius.
3. Tendangan dari Langit
Bukan Irfan Bachdim yang membuat film ini patut untuk ditonton. Justru bintang utama dalam film garapan sutradara Hanung Bramantyo ini merupakan aktor yang benar-benar minim pengalaman akting.
'Tendangan dari Langit' berkisah tentang perjuangan seorang anak yang bercita-cita menjadi pemain sepakbola profesional. Berlatar padang pasir Bromo, film ini menjadi tontonan menarik pada musim libur Lebaran lalu.
4. Masih Bukan Cinta Biasa
Sekuel 'Bukan Cinta Biasa' ini masih mampu memikat penonton dengan kisah drama sehari-hari dalam sebuah keluarga yang dibalut komedi segar. Sebagai aktor pendatang baru, Axel Andaviar yang memerankan karakter anak band bengal patut diacungi jempol.
5. The Mirror Never Lies
Film garapan sutradara Kamila Andini ini berhasil meraih dua Piala Citra di ajang Festival Film Indonesia 2011. Berkisah tentang hubungan ibu dan anak perempuannya dengan latar kehidupan nelayan suku Bajo di Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Lewat debutnya ini, Kamila meraih penghargaan khusus Festival Film Indonesia sebagai sutradara pendatang baru terbaik, dan meraih Piala Citra untuk naskah asli terbaik yang ditulisnya.
6. ? (Tanda Tanya)
Satu lagi karya Hanung Bramantyo, kali ini mengangkat isu pluralisme agama yang patut diperjuangkan di tengah masyarakat. Film ini mengisahkan tiga keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Meski sempat diprotes sekelompok orang yang berafiliasi ke ormas tertentu, '?' menjadi salah satu film yang paling banyak ditonton sepanjang 2011.
7. Arisan! 2
Setelah delapan tahun, akhirnya sutradara Nia Dinata membuat sekuel 'Arisan'. Masih bercerita tentang kehidupan kota metropolitan dengan kalangan sosialita, persahabatan, dan kisah cinta sejenis.
Mengalir tenang dalam spirit yang positif, film ini merupakan perpaduan antara 'Sex and the City' dan 'Eat, Pray, Love'.
8. Serdadu Kumbang
Produksi Alenia Pictures selalu menawarkan dunia yang berbeda. Setelah 'Denias' dan 'King' inilah persembahan pasangan produser Nia Zurkarnaen-Ari Sihasale. Mengolah latar Desa Mantar, Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat yang miskin, film ini mengikuti kehidupan Amek, bocah yang menderita bibir sumbing, yang tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya, menunggu kedatangan ayahnya yang merantau ke Malaysia.
9. Catatan Harian Si Boy
Tokoh Mas Boy yang diperankan Ongky Alexander adalah idola anak muda era 90-an. Kini film tersebut kembali hadir dengan versi yang lebih modern. 'Catatan Harian Si Boy' yang dibintangi Ario Bayu dan Carissa Putri itu menjadi salah satu film terlaris sepanjang 2011.
10. Garuda di Dadaku 2
Cerita tentang perjuangan seorang anak yang ingin menjadi pemain sepakbola profesional memang cukup diminati penikmat film Indonesia. Emir Mahira yang berhasil meraih Piala Citra sebagai Aktor Terbaik FFI 2011, kembali memerankan karakter Bayu.
Namun kini Bayu sudah beranjak remaja. Selain sudah mulai menyukai lawan jenis, penampilan Bayu juga tampak trendy seperti ABG pada umumnya. Dan satu lagi, ia juga memakai behel (kawat gigi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar